LIRIK LAGU / Koil - Nyanyikan Lagu Perang
Posted by 29ab
Kamis, 26 Desember 2019
Sampai kapan kau akan menungguku
Sampai beruban dan waktu terus berlalu
Hei! Hei!
Tidakkah kau bosan menyanyikan keluhan
Hei! Hei!
Mengharap belas kasih atas mental pengangguran
Pasti ada cara untuk mencari uang
Pasti ada cara untuk bersenang-senang
Badai pasti datang kita tak akan menang
Mengapa harus bimbang?
Hei! Hei! Hei!
Kita orang pintar dengan otak bersinar
Hanya perlu semangat untuk hidupi rakyat
Kita orang pintar dengan otak bersinar
Setelah diulang, dari sini lanjut ke positif
Perlu lagu perang untuk membungkam setan
(Setan, setan, setan, setan, setan, setan, setan, setan)
Kamu berdendang lagu putus cinta
Mencari harapan kembali dengannya
Kamu kumandangkan syair keluguan
Keluguan menjerumuskan
Melukai teman tanpa kesadaran
Dan keluguan menjerumuskan, melukai teman
Ikatkan diri pada kesengsaraan
Sampai kapan kau akan terus menunggu
Mendengar buaian lagu-lagu merindu
Dari seorang biduan yang punya banyak pasangan
Dari seorang pahlawan yang menambah garis kemiskinan
Dari seorang sastrawan yang menulis sejarah kebohongan
Dari seorang bersinar hitam yang mengaku dirinya Tuhan
Nyanyikan lagu perang
Hei! Hei! Hei!
Kita bukan penguasa
Kita rakyat jelata bekerja dan berdoa
Hei! Hei! Hei!
Kita bangsa yang besar
Berdirilah yang tegar, berdirilah yang tegar
Hei! Hei! Hei!
Sampai beruban dan waktu terus berlalu
Hei! Hei!
Tidakkah kau bosan menyanyikan keluhan
Hei! Hei!
Mengharap belas kasih atas mental pengangguran
Pasti ada cara untuk mencari uang
Pasti ada cara untuk bersenang-senang
Badai pasti datang kita tak akan menang
Mengapa harus bimbang?
Hei! Hei! Hei!
Kita orang pintar dengan otak bersinar
Hanya perlu semangat untuk hidupi rakyat
Kita orang pintar dengan otak bersinar
Setelah diulang, dari sini lanjut ke positif
Perlu lagu perang untuk membungkam setan
(Setan, setan, setan, setan, setan, setan, setan, setan)
Kamu berdendang lagu putus cinta
Mencari harapan kembali dengannya
Kamu kumandangkan syair keluguan
Keluguan menjerumuskan
Melukai teman tanpa kesadaran
Dan keluguan menjerumuskan, melukai teman
Ikatkan diri pada kesengsaraan
Sampai kapan kau akan terus menunggu
Mendengar buaian lagu-lagu merindu
Dari seorang biduan yang punya banyak pasangan
Dari seorang pahlawan yang menambah garis kemiskinan
Dari seorang sastrawan yang menulis sejarah kebohongan
Dari seorang bersinar hitam yang mengaku dirinya Tuhan
Nyanyikan lagu perang
Hei! Hei! Hei!
Kita bukan penguasa
Kita rakyat jelata bekerja dan berdoa
Hei! Hei! Hei!
Kita bangsa yang besar
Berdirilah yang tegar, berdirilah yang tegar
Hei! Hei! Hei!